Category PUBLIKASI PENELITIAN

EVALUASI RUANG PENDAFTARAN DAN RAK PENYIMPANAN BERKAS REKAM MEDIS BERDASARKAN ILMU ERGONOMI

EVALUASI RUANG PENDAFTARAN DAN RAK PENYIMPANAN BERKAS REKAM MEDIS BERDASARKAN ILMU ERGONOMI DI PUSKESMAS DR. SOETOMO SURABAYA

Shanti Winda Dahlan, Amir Ali, IGN Truly Mahendra, Era Kartikawati

ABSTRAK

Ergonomi sangat berperan penting dalam membantu sistem kerja tenaga rekam medis dalam setiap pekerjaan yang dilakukan selama bekerja terutama dalam mendesain tempat kerja baik tempat kerja lama maupun tempat kerja baru dirancang seefisien sehingga tenaga rekam medis aman dan nyaman. Berdasarkan hasil observasi awal kondisi rak yang terlalu tinggi sehingga membuat petugas menggunakan alat bantu kursi kecil untuk mengambil dan menyimpan berkas rekam medis, jarak antar rak dengan rak yang lainnya saling berdekatan tidak sesuai standart dengan jarak tersebut membatasi gerak petugas untuk mengambil dan
menyimpan berkas rekam medis, dengan luas ruangan pendaftaran 1480,44 m2. Tujuan penelitian ini adalah merancang tatanan ruang pendaftaran dan rak penyimpanan berkas rekam medis berdasarkan ilmu ergonomi di Puskesmas Dr.Soetomo, jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, penelitian ini mendeskriptifkan tentang suatu keadaan secara objektif. Hasil penelitian ini adalah menghasilkan tinggi rak berkas rekam medis yang ideal dengan menggunakan data antropometri yaitu dengan mengukur tinggi dan lebar bahu petugas rekam medis untuk ukuran rak penyimpanan tinggi 243 cm setelah disesuaikan menjadi 198 cm ,jarak antar rak 40 cm disesuaikan menjadi 80 cm, luas ruangan 1480,44 m2 disesuaikan menjadi 1971,09 m2. Kesimpulan dari penelitian ini menghasilkan luas ruangan berkas rekam medis yang ideal 1971,09 m2 dan untuk rak berkas rekam medis yang ideal disesuai dengan atropometri petugas tinggi 198 cm dengan jarak rak 80 cm.


Kata Kunci: Rak BRM, Evaluasi Ruangan BRM, Ergonomi, Antropometri,

EVALUASI RUANG PENDAFTARAN DAN RAK PENYIMPANAN BERKAS REKAM MEDIS BERDASARKAN ILMU ERGONOMI DI PUSKESMAS DR. SOETOMO SURABAYA

PELAKSANAAN PENGGUNAAN STIKER KHUSUS PADA DOKUMEN REKAM MEDIS DALAM PENYEDIAAN BERKAS REKAM MEDIS

PELAKSANAAN PENGGUNAAN STIKER KHUSUS PADA DOKUMEN REKAM MEDIS DALAM PENYEDIAAN BERKAS REKAM MEDIS DI PUSKESMAS PANDANWANGI MALANG

Suhartinah, Eka Agustiningtiyas

ABSTRAK

Penggunaan stiker khusus dapat mempermudah petugas rekam medis dalam penyediaan berkas, khususnya dokumen rekam medis dengan riwayat penyakit khusus sehingga dapat mencegah penyebaran infeksi di Puskesmas Pandanwangi Malang. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana pelaksanaan penggunaan stiker khusus untuk beberapa penyakit tertentu pada dokumen rekam medis di Puskesmas Pandanwangi Malang dengan beracuan pada Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 382/Menkes/SK/III/2007 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan Lainnya. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Pandanwangi Malang dengan petugas rekam medis sebagai informan. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, stiker khusus diterapkan pada dokumen rekam medis pasien yang memiliki riwayat penyakit yang tergolong dalam klasifikasi penyakit khusus, dan stiker ditempelkan pada bagian sampul dokumen rekam medis pasien, untuk selanjutnya disimpan pada rak yang berbeda dengan dokumen rekam medis lainnya. Manfaat diterapkannya stiker khusus antara lain mempermudah petugas rekam medis dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan yang dimulai dari penyediaan berkas hingga penyimpanan berkas di Puskesmas Pandanwangi Malang. Beberapa faktor penghambat pelaksanaan penggunaan stiker khusus antara lain belum adanya alur dan SOP yang mengatur pelaksanaan penggunaan stiker khusus tersebut, minimnya jumlah stiker khusus serta kurang bagusnya bahan dan desain stiker khusus tersebut. Dengan demikian penulis menyampaikan beberapa saran antara lain; membuat dan menerapkan alur dan SOP yang mengatur tentang pelaksanaan penggunaan stiker khusus pada dokumen rekam medis pasien, menyediakan jumlah stiker khusus lebih banyak, merubah bahan stiker khusus dengan bahan yang memiliki daya rekat lebih kuat serta membuat desain ulang pada stiker khusus tersebut. Kata Kunci: Stiker Khusus, Penyediaan, Dokumen Rekam Medis

ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN RESUME MEDIS DENGAN PEMBERIAN KODE DIAGNOSIS BERDASARKAN INTERNATIONAL CLASSIFICATION OF DISEASES (ICD-10 CM) DI RUMAH SAKIT

EVALUASI PELAKSANAAN TRACER DALAM RANGKA MEMINIMALISIR TERJADINYA MISSFILE

EVALUASI PELAKSANAAN TRACER DALAM RANGKA MEMINIMALISIR TERJADINYA MISSFILE RUMAH SAKIT UMUM BUNDA WARU SIDOARJO

Galih Ar Rosyid, Amir Ali, Winarti, Martina Ratna P.L

ABSTRAK

Ketersediaan berkas rekam medis secara cepat dan tepat pada saat dibutuhkan akan
sangat membantu mutu pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien. Berdasarkan
observasi awal yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Bunda Waru Sidoarjo peneliti masih
menemukan adanya berkas rekam medis yang tidak berada pada rak penyimpanan/missfile
sebesar 10,3%, kerena tidak digunakannya tracer sebagai pengganti berkas keluar rak
penyimpanan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengevaluasi pelaksanaan tracer dalam
rangka meminimalisir terjadinya missfile di Rumah Sakit Umum Bunda Waru Sidoarjo. Jenis
penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian deskiptif. Rancangan penelitian ini
menggunakan metode observasional dengan cross sectional yang mengidentifikasi tingkat
pelaksanaan tracer. Penelitian dilaksanakan mulai dari bulan Maret sampai dengan April
2020, dan bertempat di Rumah Sakit Umum Bunda Waru Sidoarjo. Populasi penelitiannya
adalah BRM yang missfile atau tidak ditemukan pada saat pencarian BRM di bagian
penyimpanan atau filling, pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan Purposive
Sampling. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan wawancara,
metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Metode
penyajian data peneliti dilakukan melalui bentuk tabel dan narasi. Hasil evaluasi pelaksanaan
SPO tracer dilaksanakan dengan rata-rata presentase 45,6% dan hasil evaluasi penggunaan
tracer belum berjalan 100% dengan rata-rata 72% tidak menggunakan tracer dan 28%
menggunakan tracer. Dalam pelaksanaan SPO tracer belum berjalan dengan baik meskipun
ada SPO tracer. Faktor-faktor penyebab terjadinya missfile adalah tidak disiplinnya petugas
rekam medis dalam menggunakan tracer. Penggunaan tracer yang tidak maksimal
diakibatkan karena kurangnya sosialisasi pada petugas rekam medis.
Kata Kunci: Penyimpanan, Tracer, Missfile, SPO Tracer, Filling

EVALUASI PELAKSANAAN TRACER DALAM RANGKA MEMINIMALISIR TERJADINYA MISSFILE RUMAH SAKIT UMUM BUNDA WARU SIDOARJO

ANALISIS KUANTITATIF KELENGKAPAN BERKAS REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP

ANALISIS KUANTITATIF KELENGKAPAN BERKAS REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Femy Anggriyani, Triyo Wicaksono

ABSTRACT

Dalam menghitung kelengkapan berkas kita bisa menggunakan Analisis kuantitatif yang
merupakan telaah atau review bagian isi rekam medis dengan maksud menemukan
kekurangan khususnya yang berkaitan dengan pendokumentasian rekam medis dan
memastikan kelengkapan dan keakuratan penulisan pendokumetasian berkas rekam medis.
Tujuan penelitian untuk mengetahui Kelengkapan Berkas Rekam Medis Pasien Rawat Inap
Bulan Januari – Maret Tahun 2020 di Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang. Jenis
penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Objek penelitian ini
adalah dokumen rekam medis rawat inap sejumlah 60 berkas rekam medis. Teknik
pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan lembar checklist & tabulating. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa persentase kelengkapan dan ketidak lengkapan berkas rekam
medis di RS UMM Malang, dari 60 berkas RM pada bulan Januari sampai Maret 2020 masih
dikatakan belum lengkap dengan persentase 94% dengan ketidak akuratan dan ketidak
lengkapan sebesar 6%. Dengan prosentase tertinggi pada komponen identitas pasien dan
autentifikasi pasien yaitu 100%, sedangkan persentase terendah pada komponen kelengkapan
laporan dan review catatan yang baik yaitu 88%. Pengisian berkas rekam medis pasien di
Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang dipengaruhi oleh banyaknya coretan pada
hasil pemeriksaan pasien pada lembar catatan perkembangan. Maka dari itu perlu
mengadakan sosialisasi kepada seluruh petugas baik dokter, perawat, dan petugas medis
lainnya agar sebaiknya dalam pengisian dilakukan dengan teliti agar tidak ada lagi penulisan
yang dicoret dan formulir yang kosong.
Kata Kunci: Rekam Medis, Analisis Kuantitatif

ANALISIS KUANTITATIF KELENGKAPAN BERKAS REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

ANALISIS FAKTOR FAKTOR KETIDAKLENGKAPAN PENGISIANCATATAN MEDIS PASIEN RAWAT INAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE DIAGRAM FISHBONE

ANALISIS FAKTOR FAKTOR KETIDAKLENGKAPAN PENGISIANCATATAN MEDIS PASIEN RAWAT INAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE DIAGRAM FISHBONE DI RSUD KANJURUHAN

Novi Indahsari, Farah Adiba

ABSTRAK

Unit rekam medis merupakan salah satu penunjang medis yang dibutuhkan pada setiap rumah sakit yang bertanggung jawab dalam pengelolaan dokumen rekam medis. Pelayanan
rekam medis yang baik ditandai dengan lengkapnya isi dokumen rekam medis, ini berarti
pelayanan yang diberikan kepada pasien telah tercapai dan memadai sesuai dengan standar
pelayanan yang diberikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor
ketidaklengkapan pengisian catatan medis pada dokumen rekam medis di RSUD Kanjuruhan.
Pada penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif dengan pendekatan 5M menggunakan
diagram fishbone. Faktor – faktor ketidaklengkapan dokumen rekam medis ditinjau dari 5M
adalah : 1) Identifikasi kelengkapan pengisian catatan medis pada dokumen rekam medis di
RSUD Kanjuruhan Malang belum mencapai standar, hal ini dibuktikan dengan perhitungan
yang diperoleh dari bulan Februari-April 2020 yaitu 42,11%, 57,26%, dan 52,10%. 2)
Identifikasi menggunakan variabel Man, diperoleh hasil dari penelitian yaitu petugas kurang
disiplin dan petugas juga tidak mengerti secara rinci tentang dasar hukum yang mengatur
tentang kelengkapan dokumen rekam medis serta tidak adanya pelatihan untuk petugas
terkait. 3) Identifikasi menggunakan variabel Method, diperoleh hasil dari penelitian yaitu
adanya SPO tetapi belum terealisasi dengan baik , tidak adanya hukuman atau hadiah bagi
petugas yang telah mengisi dokumen rekam medis secara lengkap maupun tidak lengkap. 4)
Identifikasi menggunakan variabel Material, diperoleh hasil dari penelitian adalah tim
pengadaan formulir rekam medis tidak bisa cepat dalam memenuhi kebutuhan formulir jika
sewaktu-waktu habis. 5) Identifikasi menggunakan variabel Machine, diperoleh hasil
penelitian adalah mesin cetak dapat rusak sewaktu-waktu atau tinta habis. 6) Identifikasi
menggunakan variabel Money, diperoleh hasil dari wawancara terhadap petugas tidak
adanya dana pengembangan untuk Sumber Daya Manusia (SDM) misalnya untuk pelatihan
atau seminar yang mencakup tentang ketidaklengkapan dokumen rekam medis di RSUD
Kanjuruhan. Identifikasi menggunakan diagram fishbone, dari faktor 5M yaitu Man, Method,
Material, Machine, Money diperoleh SPO tidak terealisasi dengan baik dikarenakan tim
evaluasi dan monitoring belum maksimal. Saran yang dapat diberikan guna meminimalisir
ketidaklengkapan dokumen rekam medis yaitu perlu adanya kerjasama intensif antar petugas
medis yang terkait dalam pengisian catatan medis pada dokumen rekam medis agar
kelengkapan dokumen rekam medis bisa mencapai standar yang ditentukan dan perlu
meningkatkan kedisiplinan petugas medis dalam mengisi catatan medis.
Kata Kunci: Rekam Medis, Ketidaklengkapan, Diagram Fishbone

ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN RESUME MEDIS DENGAN PEMBERIAN KODE DIAGNOSIS BERDASARKAN INTERNATIONAL CLASSIFICATION OF DISEASES (ICD-10 CM) DI RUMAH SAKIT

ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN RESUME MEDIS DENGAN PEMBERIAN KODE DIAGNOSIS ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN RESUME MEDIS DENGAN PEMBERIAN KODE DIAGNOSIS BERDASARKAN INTERNATIONAL CLASSIFICATION OF DISEASES (ICD-10 CM) DI RUMAH SAKIT (ICD-10 CM) DI RUMAH SAKIT

ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN RESUME MEDIS DENGAN PEMBERIAN KODE DIAGNOSIS BERDASARKAN INTERNATIONAL CLASSIFICATION OF DISEASES (ICD-10 CM) DI RUMAH SAKIT

Rio Hardiatma, Ervita Nindy

ABSTRAK

Kelengkapan resume medis merupakan catatan yang mencerminkan segala informasi yang menyangkut pasien yang dapat dijadikan sebagai dasar untuk melakukan pelayanan yang selanjutnya. Petugas rekam medis sebagai seorang pemberi kode (coder), sesuai dengan kompetensinya bertanggung jawab atas keakuratan kode dari suatu diagnose yang sudah ditetapkan oleh tenaga medis/ dokter. Maka resume medis dan pemberian kode harus diisi dengan lengkap. Jenis penelitian ini menggunakan metode deksriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampel acak sederhana. Pada resume medis dokuemen rawat inap di Rumah Sakit Islam Aisyiyah Malang sebanyak 81 dokumen rekam medis. Hasil penelitian menunjukan bahwa kelengkapan formulir resume medis dan pemberian kode diagnose pada dokumen rekam medis rawat inap, untuk item (Nomor Rm,

Nama, Tanggal Lahir, Jenis Kelamin, Pembetulan Kesalahan dan Tidak Kosong) prosentase yang diperoleh adalah 100% yang berarti dari 81 berkas rekam medis terisi semua dengan kata lain Rumah Sakit Islam Aisyiyah Malang telah melakukan pengisian berkas resume medis sesuai dengan standar operassional prosedur (SOP). Tetapi untuk item Tanggal Keluar, Indikasi Dirawat/ Diagnose Awal, Operasi/Tindakan Operasi, Nama Terang Dokter Dan Tanda Tangan DPJP, Item Waktu Dan Tanggal, Item Keterbacaan, prosentase kelengkapanya berkisar antara 85-96 % yang berarti masih ada formulir resume medis dan pemberian kode diagnose yang belum lengkap. Berdasarkan kesimpulan diatas maka di kemukakan saran sebagai berikut: diperlukan sosialisasi terkait SOP pengisian resume medis dan pemberian kode diagnosis secara optimal. Kata Kunci: Resume Medis, Pemberian Kode Diagnosis, Kelengkapan

ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN RESUME MEDIS DENGAN PEMBERIAN KODE DIAGNOSIS BERDASARKAN INTERNATIONAL CLASSIFICATION OF DISEASES (ICD-10 CM) DI RUMAH SAKIT

KETERLAKSANAAN KODE ETIK PEREKAM MEDIS DI UNIT RAWAT JALAN

KETERLAKSANAAN KODE ETIK PEREKAM MEDIS DI UNIT RAWAT JALAN DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN TERHADAP PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM MUHAMMDIYAH MALANG

Tri Marhaeni, Farah Adiba

ABSTRAK

Tujuan penelitian keterlaksanaan kode etik perekam medis di unit rawat jalan dalam memberikan pelayanan terhadap pasien di Rumah Sakit umum Muhammadiyah Malang meliputi 2 hal, yaitu mengetahui keterlaksanaan kode etik perekam medis dalam memberikan pelayanan terhadap pasien rawat jalan dan mengetahui Faktor yang menyebabkan tidak maksimalnya pelaksanaan kode etik di rumah sakit. Tujuan tersebut untuk melaksanakan salah satu fungsi rekam medis sebagai dasar pemeliharaan kesehatan dan pengobatan pasien. Pada penelitian ini Masih ada petugas yang lulusan non Rekam medis, hal ini masih bertentangan dengan kebijakan umum dalam keputusan direktur rumah sakit Universitas Muhammadiyah Malang yang berbunyi semua petugas rekam medis wajib berpendidikan Diploma 3 Rekam Medis dan memiliki izin kompetensi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Akan tetapi sudah dalam proses perapian, 3 masih berstatus mahasiswa untuk menjaga keamanan serta kerahasian pasien, petugas yang non RMIK bukan hanya disumpah saja pada saat penerimaan akan tetapi diberi edukasi serta pengetahuan dalam pelayanan kesehatan rekam medis pasien, dan untuk berpendidikan D3 perekam medis dan informasi kesehatan dalam rangka memenuhi standart yang telah ditetapkan oleh PERMENKES Nomor 55 tahun 2013 tentang penyelenggaraan pekerjaan perekam medis. Agar petugas lebih dapat memberikan pelayanan kepada pasien untuk lebih maksimal dan sesuai aturan yang berlaku selain itu juga mengikuti pelatihan, seperti seminar dan workshop untuk meningkatkan kualitas kinerja petugas. Pada kegiatan administrasi (pelepasan informasi), sudah melaksanakan perbaikan dalam pelepasan informasi untuk melengkapi persyaratan per bulan Juli 2019. Untuk keterlaksanaan kode etik, di bagian sub unit rekam medis sudah terlaksana dengan baik sesuai dengan, peraturan, serta SPO yang berlaku. Dalam hal ini untuk dapat dipertahankan atau ditingkatkan dalam pelaksanaan kode etik di semua sub bagian unit rekam medis. Kata Kunci: Keterlaksanaan Kode Etik, Perekam Medis, Pelayanan Pasien

KETERLAKSANAAN KODE ETIK PEREKAM MEDIS DI UNIT RAWAT JALAN DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN TERHADAP PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM MUHAMMDIYAH MALANG

Tinjauan Mutu Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Jalan di Puskesmas Pandanwangi Kota Malang

Tinjauan Mutu Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Jalan di

Puskesmas Pandanwangi Kota Malang

Suhartinah, Femmy Anggriyani

ABSTRAK

Latar Belakang: Pelayanan Kesehatan Nasional merupakan suatu sistem pelayanan yang bertujuan untuk meningkatkan derjat kesehatan masyarakat secara optimal. Untuk dapat mewujudkan suatu pelayanan kesehatan yang optimal diperlukan system pelayanan yang mengatur tentang prosedur pelayanan, baik dari bidang medis maupun non medis atau administrasi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengetahui nilai kepuasan pasien terhadap pelayanan di Puskesmas Pandanwangi menggunakan metode penelitian Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM). Metode: Jenis penelitian ini bersifat deskriptif, data yang diambil dari unit rekam medis RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang dibagian Penyimpanan Dokumen Rekam Medis (Filling). data yang dikumpulkan berasal dari dokumen rekam medis rawat inap, kemudian dilakukan identifikasi perhitungan prosentase kelengkapan dan ketidaklengkapan lembar formulir rekam medis rawat inap. Data disajikan dalam bentuk tabel untuk menilai tingkat kelengkapan keterisian formulir rekam medis rawat inap di RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan pelayanan di Puskesmas Pandanwangi ada pada kategori B dengan nilai interval Ilmu Kesehatan Masyarakat 75,75. Kesimpulan: Maka dari itu sebaiknya pihak Puskesmas Pandanwangi mempertahankan pelayanan yang sudah memuaskan ini. Kata kunci: Kepuasan Pasien, Mutu Pelayanan, Ilmu Kesehatan Masyrakat (IKM).

Tinjauan Mutu Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Jalan di Puskesmas Pandanwangi Kota Malang

PELAKSANAAN RETENSI BERKAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT BAPTIS KEDIRI

PELAKSANAAN RETENSI BERKAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT BAPTIS KEDIRI

Eka Agustiningtiyas, Aris Susanto

ABSTRAK

Rumah sakit adalah instusi pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan rawat jalan, rawat inap dan rawat darurat. Rumah sakit dapat berfungsi secara maksimal jika di dukung dengan tenaga/SDM (sumber daya manusia) yang profesional. Rekam Medis adalah berkas yang berisikan catatan pelayanan pada pasien dari awal berobat hingga akhir. Semua berkas rekam medis harus disimpan ke dalam rak penyimpanan dokumen rekam medis (filling). Retensi berkas rekam medis adalah kegiatan penyusutan atau pengurangan arsip rekam medis dari rak penyimpanan dengan cara memindahkan arsip rekam medis inaktif, yang saat ini berada di rak aktif menuju ke rak inaktif. Untuk menunjang efisiensi ruang penyimpanan serta mengurangi beban penyimpanan berkas rekam medis dan mengabadikan formulir-formulir yang memiliki nilai guna maka perlu dilakukan proses retensi berkas rekam medis.Tujuan dalam penellitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan pelaksanaan retensi berkas rekam medis di rumah sakit Baptis Kediri, dengan objek penelitian yang dilaksanakan dirumah sakit baptis Kediri. Jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang berupa wawancara, pengamatan dan pemanfaatan dokumen. Berdasarkan hasil observasi retensi berkas rekam medis di rumah sakit baptis kediri, menunjukan bahwa hasil pelaksanaan retensi sudah sesuai dengan standar operasional prosedur, sesuai peraturan direktur No.38/Per.Dir/RSBK/VIII.2017. Walaupun dalam pelaksanaan yang sudah sesuai dengan SOP namun ada beberapa permasalahan yang di temukan diantaranya kurangnya tenaga SDM khusus untuk pemeliharaan/pengelolaan berkas rekam medis inaktif, tidak adanya rak pemisah antara berkas rekam medis aktif dan berkas rekam medis inaktif, waktu yang dibutukan untuk proses retensi kurang efektif. Berdasarkan beberapa permasalahan tersebut penulis memberikan 3 rekomendasi retensi berkas rekam medis di rumah sakit baptis kediri diantaranya dengan menambah petugas yang dapat mengelola berkas rekam medis inaktif dan melakukan sosialisasi agar petugas lebih memahami cara pengelolaan rekam medis sehingga tidak terjadi kesalahan dalam proses retensi. Selain itu, sebaiknya petugas filling memilah berkas rekam medis aktif dan inaktif sehingga tidak terjadi penumpukan berkas rekam medis di rak berkas rekam medis aktif, serta meningkatkan waktu kerja yang lebih efektif dan efesien sehingga proses retensi dapat berjalan lancar. Kata kunci: Retensi, Berkas Rekam Medis, Rumah Sakit

PELAKSANAAN RETENSI BERKAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT BAPTIS KEDIRI

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENULISAN NAMA PASIEN DI TEMPAT PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PENULISAN NAMA PASIEN DI TEMPAT PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT BAPTIS BATU
Hadiwiyono, Soraya

ABSTRAK

Standar Operasional Prosedur (SOP) penulisan nama pasien merupakan pedoman tertulis di dalam kebijakan untuk acuan prosedur kerja pelaksanaan penulisan nama pasien oleh petugas pendaftaran pasien rawat jalan di Rumah Sakit Baptis Batu. Tujuan penelitian secara rinci adalah (1) Mengetahui pelaksanaan kebijakan Standar Operasional Prosedur (SOP) penulisan nama pasien oleh petugas pendaftaran pasien rawat jalan di Rumah Sakit Baptis Batu (2) Mengetahui Faktor pelaksanaan kebijakan Standar Operasional Prosedur (SOP) penulisan nama pasien oleh petugas pendaftaran pasien rawat jalan di Rumah Sakit Baptis Batu (3) Mengetahui Faktor yang mempengaruhi pelaksanaan kebijakan Standar Operasional Prosedur (SOP) penulisan nama pasien oleh petugas pendaftaran pasien rawat jalan di Rumah Sakit
Baptis Batu. Lokasi penelitian di Rumah Sakit Baptis Batu. Fokus penelitian selama bulan Juli 2019. Metode pengumpulan data meliputi observasi/ pengamatan dan wawancara. Metode analisis data menggunakan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan penulisan nama pasien oleh petugas pendaftaran pasien rawat jalan di Rumah Sakit Baptis Batu telah dilakukan dengan prosedur yang sudah ada.

Kata Kunci: Nama Pasien, Kebijakan, Standar Operasional Prosedur (SOP), Penulisan

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENULISAN NAMA PASIEN DI TEMPAT PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT BAPTIS BATU