EVALUASI RUANG PENDAFTARAN DAN RAK PENYIMPANAN BERKAS REKAM MEDIS BERDASARKAN ILMU ERGONOMI DI PUSKESMAS DR. SOETOMO SURABAYA
Shanti Winda Dahlan, Amir Ali, IGN Truly Mahendra, Era Kartikawati
ABSTRAK
Ergonomi sangat berperan penting dalam membantu sistem kerja tenaga rekam medis dalam setiap pekerjaan yang dilakukan selama bekerja terutama dalam mendesain tempat kerja baik tempat kerja lama maupun tempat kerja baru dirancang seefisien sehingga tenaga rekam medis aman dan nyaman. Berdasarkan hasil observasi awal kondisi rak yang terlalu tinggi sehingga membuat petugas menggunakan alat bantu kursi kecil untuk mengambil dan menyimpan berkas rekam medis, jarak antar rak dengan rak yang lainnya saling berdekatan tidak sesuai standart dengan jarak tersebut membatasi gerak petugas untuk mengambil dan menyimpan berkas rekam medis, dengan luas ruangan pendaftaran 1480,44 m2. Tujuan penelitian ini adalah merancang tatanan ruang pendaftaran dan rak penyimpanan berkas rekam medis berdasarkan ilmu ergonomi di Puskesmas Dr.Soetomo, jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, penelitian ini mendeskriptifkan tentang suatu keadaan secara objektif. Hasil penelitian ini adalah menghasilkan tinggi rak berkas rekam medis yang ideal dengan menggunakan data antropometri yaitu dengan mengukur tinggi dan lebar bahu petugas rekam medis untuk ukuran rak penyimpanan tinggi 243 cm setelah disesuaikan menjadi 198 cm ,jarak antar rak 40 cm disesuaikan menjadi 80 cm, luas ruangan 1480,44 m2 disesuaikan menjadi 1971,09 m2. Kesimpulan dari penelitian ini menghasilkan luas ruangan berkas rekam medis yang ideal 1971,09 m2 dan untuk rak berkas rekam medis yang ideal disesuai dengan atropometri petugas tinggi 198 cm dengan jarak rak 80 cm.
Kata Kunci: Rak BRM, Evaluasi Ruangan BRM, Ergonomi, Antropometri,
EVALUASI RUANG PENDAFTARAN DAN RAK PENYIMPANAN BERKAS REKAM MEDIS BERDASARKAN ILMU ERGONOMI DI PUSKESMAS DR. SOETOMO SURABAYA
PELAKSANAAN PENGGUNAAN STIKER KHUSUS PADADOKUMEN REKAM MEDIS DALAM PENYEDIAAN BERKASREKAM MEDIS DI PUSKESMAS PANDANWANGI MALANG
Suhartinah, Eka Agustiningtiyas
ABSTRAK
Penggunaan stiker khusus dapat mempermudah petugas rekam medis dalam penyediaan
berkas, khususnya dokumen rekam medis dengan riwayat penyakit khusus sehingga dapat
mencegah penyebaran infeksi di Puskesmas Pandanwangi Malang. Tujuan dari penelitian ini
adalah mengetahui bagaimana pelaksanaan penggunaan stiker khusus untuk beberapa
penyakit tertentu pada dokumen rekam medis di Puskesmas Pandanwangi Malang dengan
beracuan pada Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 382/Menkes/SK/III/2007 tentang
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan
Lainnya. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Pandanwangi Malang dengan petugas rekam medis
sebagai informan. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa, stiker khusus diterapkan pada dokumen rekam medis pasien
yang memiliki riwayat penyakit yang tergolong dalam klasifikasi penyakit khusus, dan stiker
ditempelkan pada bagian sampul dokumen rekam medis pasien, untuk selanjutnya disimpan
pada rak yang berbeda dengan dokumen rekam medis lainnya. Manfaat diterapkannya stiker
khusus antara lain mempermudah petugas rekam medis dalam pelaksanaan pelayanan
kesehatan yang dimulai dari penyediaan berkas hingga penyimpanan berkas di Puskesmas
Pandanwangi Malang. Beberapa faktor penghambat pelaksanaan penggunaan stiker khusus
antara lain belum adanya alur dan SOP yang mengatur pelaksanaan penggunaan stiker
khusus tersebut, minimnya jumlah stiker khusus serta kurang bagusnya bahan dan desain
stiker khusus tersebut. Dengan demikian penulis menyampaikan beberapa saran antara lain;
membuat dan menerapkan alur dan SOP yang mengatur tentang pelaksanaan penggunaan
stiker khusus pada dokumen rekam medis pasien, menyediakan jumlah stiker khusus lebih
banyak, merubah bahan stiker khusus dengan bahan yang memiliki daya rekat lebih kuat serta
membuat desain ulang pada stiker khusus tersebut.
Kata Kunci: Stiker Khusus, Penyediaan, Dokumen Rekam Medis
ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN RESUME MEDIS DENGAN PEMBERIAN KODE DIAGNOSIS BERDASARKAN INTERNATIONAL CLASSIFICATION OF DISEASES (ICD-10 CM) DI RUMAH SAKIT
EVALUASI PELAKSANAAN TRACER DALAM RANGKA MEMINIMALISIR TERJADINYA MISSFILE RUMAH SAKIT UMUM BUNDA WARU SIDOARJO
Galih Ar Rosyid, Amir Ali, Winarti, Martina Ratna P.L
ABSTRAK
Ketersediaan berkas rekam medis secara cepat dan tepat pada saat dibutuhkan akan sangat membantu mutu pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Bunda Waru Sidoarjo peneliti masih menemukan adanya berkas rekam medis yang tidak berada pada rak penyimpanan/missfile sebesar 10,3%, kerena tidak digunakannya tracer sebagai pengganti berkas keluar rak penyimpanan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengevaluasi pelaksanaan tracer dalam rangka meminimalisir terjadinya missfile di Rumah Sakit Umum Bunda Waru Sidoarjo. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian deskiptif. Rancangan penelitian ini menggunakan metode observasional dengan cross sectional yang mengidentifikasi tingkat pelaksanaan tracer. Penelitian dilaksanakan mulai dari bulan Maret sampai dengan April 2020, dan bertempat di Rumah Sakit Umum Bunda Waru Sidoarjo. Populasi penelitiannya adalah BRM yang missfile atau tidak ditemukan pada saat pencarian BRM di bagian penyimpanan atau filling, pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan Purposive Sampling. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan wawancara, metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Metode penyajian data peneliti dilakukan melalui bentuk tabel dan narasi. Hasil evaluasi pelaksanaan SPO tracer dilaksanakan dengan rata-rata presentase 45,6% dan hasil evaluasi penggunaan tracer belum berjalan 100% dengan rata-rata 72% tidak menggunakan tracer dan 28% menggunakan tracer. Dalam pelaksanaan SPO tracer belum berjalan dengan baik meskipun ada SPO tracer. Faktor-faktor penyebab terjadinya missfile adalah tidak disiplinnya petugas rekam medis dalam menggunakan tracer. Penggunaan tracer yang tidak maksimal diakibatkan karena kurangnya sosialisasi pada petugas rekam medis. Kata Kunci: Penyimpanan, Tracer, Missfile, SPO Tracer, Filling
EVALUASI PELAKSANAAN TRACER DALAM RANGKA MEMINIMALISIR TERJADINYA MISSFILE RUMAH SAKIT UMUM BUNDA WARU SIDOARJO
ANALISIS KUANTITATIF KELENGKAPAN BERKAS REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Femy Anggriyani, Triyo Wicaksono
ABSTRACT
Dalam menghitung kelengkapan berkas kita bisa menggunakan Analisis kuantitatif yang merupakan telaah atau review bagian isi rekam medis dengan maksud menemukan kekurangan khususnya yang berkaitan dengan pendokumentasian rekam medis dan memastikan kelengkapan dan keakuratan penulisan pendokumetasian berkas rekam medis. Tujuan penelitian untuk mengetahui Kelengkapan Berkas Rekam Medis Pasien Rawat Inap Bulan Januari – Maret Tahun 2020 di Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Objek penelitian ini adalah dokumen rekam medis rawat inap sejumlah 60 berkas rekam medis. Teknik pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan lembar checklist & tabulating. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase kelengkapan dan ketidak lengkapan berkas rekam medis di RS UMM Malang, dari 60 berkas RM pada bulan Januari sampai Maret 2020 masih dikatakan belum lengkap dengan persentase 94% dengan ketidak akuratan dan ketidak lengkapan sebesar 6%. Dengan prosentase tertinggi pada komponen identitas pasien dan autentifikasi pasien yaitu 100%, sedangkan persentase terendah pada komponen kelengkapan laporan dan review catatan yang baik yaitu 88%. Pengisian berkas rekam medis pasien di Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang dipengaruhi oleh banyaknya coretan pada hasil pemeriksaan pasien pada lembar catatan perkembangan. Maka dari itu perlu mengadakan sosialisasi kepada seluruh petugas baik dokter, perawat, dan petugas medis lainnya agar sebaiknya dalam pengisian dilakukan dengan teliti agar tidak ada lagi penulisan yang dicoret dan formulir yang kosong. Kata Kunci: Rekam Medis, Analisis Kuantitatif
ANALISIS KUANTITATIF KELENGKAPAN BERKAS REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
ANALISIS FAKTOR FAKTOR KETIDAKLENGKAPAN PENGISIANCATATAN MEDIS PASIEN RAWAT INAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE DIAGRAM FISHBONE DI RSUD KANJURUHAN
Novi Indahsari, Farah Adiba
ABSTRAK
Unit rekam medis merupakan salah satu penunjang medis yang dibutuhkan pada setiap rumah sakit yang bertanggung jawab dalam pengelolaan dokumen rekam medis. Pelayanan rekam medis yang baik ditandai dengan lengkapnya isi dokumen rekam medis, ini berarti pelayanan yang diberikan kepada pasien telah tercapai dan memadai sesuai dengan standar pelayanan yang diberikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor ketidaklengkapan pengisian catatan medis pada dokumen rekam medis di RSUD Kanjuruhan. Pada penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif dengan pendekatan 5M menggunakan diagram fishbone. Faktor – faktor ketidaklengkapan dokumen rekam medis ditinjau dari 5M adalah : 1) Identifikasi kelengkapan pengisian catatan medis pada dokumen rekam medis di RSUD Kanjuruhan Malang belum mencapai standar, hal ini dibuktikan dengan perhitungan yang diperoleh dari bulan Februari-April 2020 yaitu 42,11%, 57,26%, dan 52,10%. 2) Identifikasi menggunakan variabel Man, diperoleh hasil dari penelitian yaitu petugas kurang disiplin dan petugas juga tidak mengerti secara rinci tentang dasar hukum yang mengatur tentang kelengkapan dokumen rekam medis serta tidak adanya pelatihan untuk petugas terkait. 3) Identifikasi menggunakan variabel Method, diperoleh hasil dari penelitian yaitu adanya SPO tetapi belum terealisasi dengan baik , tidak adanya hukuman atau hadiah bagi petugas yang telah mengisi dokumen rekam medis secara lengkap maupun tidak lengkap. 4) Identifikasi menggunakan variabel Material, diperoleh hasil dari penelitian adalah tim pengadaan formulir rekam medis tidak bisa cepat dalam memenuhi kebutuhan formulir jika sewaktu-waktu habis. 5) Identifikasi menggunakan variabel Machine, diperoleh hasil penelitian adalah mesin cetak dapat rusak sewaktu-waktu atau tinta habis. 6) Identifikasi menggunakan variabel Money, diperoleh hasil dari wawancara terhadap petugas tidak adanya dana pengembangan untuk Sumber Daya Manusia (SDM) misalnya untuk pelatihan atau seminar yang mencakup tentang ketidaklengkapan dokumen rekam medis di RSUD Kanjuruhan. Identifikasi menggunakan diagram fishbone, dari faktor 5M yaitu Man, Method, Material, Machine, Money diperoleh SPO tidak terealisasi dengan baik dikarenakan tim evaluasi dan monitoring belum maksimal. Saran yang dapat diberikan guna meminimalisir ketidaklengkapan dokumen rekam medis yaitu perlu adanya kerjasama intensif antar petugas medis yang terkait dalam pengisian catatan medis pada dokumen rekam medis agar kelengkapan dokumen rekam medis bisa mencapai standar yang ditentukan dan perlu meningkatkan kedisiplinan petugas medis dalam mengisi catatan medis. Kata Kunci: Rekam Medis, Ketidaklengkapan, Diagram Fishbone
ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN RESUME MEDIS DENGAN PEMBERIAN KODE DIAGNOSIS BERDASARKAN INTERNATIONAL CLASSIFICATION OF DISEASES (ICD-10 CM) DI RUMAH SAKIT
ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN RESUME MEDIS DENGAN PEMBERIAN KODE DIAGNOSIS BERDASARKAN INTERNATIONAL CLASSIFICATION OF DISEASES (ICD-10 CM) DI RUMAH SAKIT
Rio Hardiatma, Ervita Nindy
ABSTRAK
Kelengkapan resume medis merupakan catatan yang mencerminkan segala informasi
yang menyangkut pasien yang dapat dijadikan sebagai dasar untuk melakukan pelayanan
yang selanjutnya. Petugas rekam medis sebagai seorang pemberi kode (coder), sesuai dengan
kompetensinya bertanggung jawab atas keakuratan kode dari suatu diagnose yang sudah
ditetapkan oleh tenaga medis/ dokter. Maka resume medis dan pemberian kode harus diisi
dengan lengkap. Jenis penelitian ini menggunakan metode deksriptif dengan pendekatan
kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampel acak sederhana. Pada resume
medis dokuemen rawat inap di Rumah Sakit Islam Aisyiyah Malang sebanyak 81 dokumen
rekam medis. Hasil penelitian menunjukan bahwa kelengkapan formulir resume medis dan
pemberian kode diagnose pada dokumen rekam medis rawat inap, untuk item (Nomor Rm,
Nama, Tanggal Lahir, Jenis Kelamin, Pembetulan Kesalahan dan Tidak Kosong) prosentase
yang diperoleh adalah 100% yang berarti dari 81 berkas rekam medis terisi semua dengan kata
lain Rumah Sakit Islam Aisyiyah Malang telah melakukan pengisian berkas resume medis
sesuai dengan standar operassional prosedur (SOP). Tetapi untuk item Tanggal Keluar,
Indikasi Dirawat/ Diagnose Awal, Operasi/Tindakan Operasi, Nama Terang Dokter Dan
Tanda Tangan DPJP, Item Waktu Dan Tanggal, Item Keterbacaan, prosentase kelengkapanya
berkisar antara 85-96 % yang berarti masih ada formulir resume medis dan pemberian kode
diagnose yang belum lengkap. Berdasarkan kesimpulan diatas maka di kemukakan saran
sebagai berikut: diperlukan sosialisasi terkait SOP pengisian resume medis dan pemberian
kode diagnosis secara optimal.
Kata Kunci: Resume Medis, Pemberian Kode Diagnosis, Kelengkapan
ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN RESUME MEDIS DENGAN PEMBERIAN KODE DIAGNOSIS BERDASARKAN INTERNATIONAL CLASSIFICATION OF DISEASES (ICD-10 CM) DI RUMAH SAKIT
KETERLAKSANAAN KODE ETIK PEREKAM MEDIS DI UNIT RAWAT JALAN DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN TERHADAP PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM MUHAMMDIYAH MALANG
Tri Marhaeni, Farah Adiba
ABSTRAK
Tujuan penelitian keterlaksanaan kode etik perekam medis di unit rawat jalan dalam
memberikan pelayanan terhadap pasien di Rumah Sakit umum Muhammadiyah Malang
meliputi 2 hal, yaitu mengetahui keterlaksanaan kode etik perekam medis dalam memberikan
pelayanan terhadap pasien rawat jalan dan mengetahui Faktor yang menyebabkan tidak
maksimalnya pelaksanaan kode etik di rumah sakit. Tujuan tersebut untuk melaksanakan salah
satu fungsi rekam medis sebagai dasar pemeliharaan kesehatan dan pengobatan pasien. Pada
penelitian ini Masih ada petugas yang lulusan non Rekam medis, hal ini masih bertentangan
dengan kebijakan umum dalam keputusan direktur rumah sakit Universitas Muhammadiyah
Malang yang berbunyi semua petugas rekam medis wajib berpendidikan Diploma 3 Rekam
Medis dan memiliki izin kompetensi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Akan tetapi sudah
dalam proses perapian, 3 masih berstatus mahasiswa untuk menjaga keamanan serta kerahasian
pasien, petugas yang non RMIK bukan hanya disumpah saja pada saat penerimaan akan tetapi
diberi edukasi serta pengetahuan dalam pelayanan kesehatan rekam medis pasien, dan untuk
berpendidikan D3 perekam medis dan informasi kesehatan dalam rangka memenuhi standart
yang telah ditetapkan oleh PERMENKES Nomor 55 tahun 2013 tentang penyelenggaraan
pekerjaan perekam medis. Agar petugas lebih dapat memberikan pelayanan kepada pasien untuk
lebih maksimal dan sesuai aturan yang berlaku selain itu juga mengikuti pelatihan, seperti
seminar dan workshop untuk meningkatkan kualitas kinerja petugas. Pada kegiatan administrasi
(pelepasan informasi), sudah melaksanakan perbaikan dalam pelepasan informasi untuk
melengkapi persyaratan per bulan Juli 2019. Untuk keterlaksanaan kode etik, di bagian sub unit
rekam medis sudah terlaksana dengan baik sesuai dengan, peraturan, serta SPO yang berlaku.
Dalam hal ini untuk dapat dipertahankan atau ditingkatkan dalam pelaksanaan kode etik di
semua sub bagian unit rekam medis.
Kata Kunci: Keterlaksanaan Kode Etik, Perekam Medis, Pelayanan Pasien
KETERLAKSANAAN KODE ETIK PEREKAM MEDIS DI UNIT RAWAT JALAN DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN TERHADAP PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM MUHAMMDIYAH MALANG
Tinjauan Mutu Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Jalan di
Puskesmas Pandanwangi Kota Malang
Suhartinah, Femmy Anggriyani
ABSTRAK
Latar Belakang: Pelayanan Kesehatan Nasional merupakan suatu sistem pelayanan yang
bertujuan untuk meningkatkan derjat kesehatan masyarakat secara optimal. Untuk dapat
mewujudkan suatu pelayanan kesehatan yang optimal diperlukan system pelayanan yang
mengatur tentang prosedur pelayanan, baik dari bidang medis maupun non medis atau
administrasi.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengetahui nilai kepuasan pasien terhadap pelayanan di
Puskesmas Pandanwangi menggunakan metode penelitian Ilmu Kesehatan Masyarakat
(IKM).
Metode: Jenis penelitian ini bersifat deskriptif, data yang diambil dari unit rekam medis RSUD
Kanjuruhan Kabupaten Malang dibagian Penyimpanan Dokumen Rekam Medis (Filling).
data yang dikumpulkan berasal dari dokumen rekam medis rawat inap, kemudian dilakukan
identifikasi perhitungan prosentase kelengkapan dan ketidaklengkapan lembar formulir
rekam medis rawat inap. Data disajikan dalam bentuk tabel untuk menilai tingkat
kelengkapan keterisian formulir rekam medis rawat inap di RSUD Kanjuruhan Kabupaten
Malang.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan pelayanan di Puskesmas Pandanwangi ada pada
kategori B dengan nilai interval Ilmu Kesehatan Masyarakat 75,75.
Kesimpulan: Maka dari itu sebaiknya pihak Puskesmas Pandanwangi mempertahankan
pelayanan yang sudah memuaskan ini.
Kata kunci: Kepuasan Pasien, Mutu Pelayanan, Ilmu Kesehatan Masyrakat (IKM).
Tinjauan Mutu Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Jalan di Puskesmas Pandanwangi Kota Malang
PELAKSANAAN RETENSI BERKAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT BAPTIS KEDIRI
Eka Agustiningtiyas, Aris Susanto
ABSTRAK
Rumah sakit adalah instusi pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan rawat jalan, rawat inap dan rawat darurat. Rumah
sakit dapat berfungsi secara maksimal jika di dukung dengan tenaga/SDM
(sumber daya manusia) yang profesional. Rekam Medis adalah berkas yang
berisikan catatan pelayanan pada pasien dari awal berobat hingga akhir. Semua
berkas rekam medis harus disimpan ke dalam rak penyimpanan dokumen rekam
medis (filling). Retensi berkas rekam medis adalah kegiatan penyusutan atau
pengurangan arsip rekam medis dari rak penyimpanan dengan cara
memindahkan arsip rekam medis inaktif, yang saat ini berada di rak aktif menuju
ke rak inaktif. Untuk menunjang efisiensi ruang penyimpanan serta mengurangi
beban penyimpanan berkas rekam medis dan mengabadikan formulir-formulir
yang memiliki nilai guna maka perlu dilakukan proses retensi berkas rekam
medis.Tujuan dalam penellitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan
pelaksanaan retensi berkas rekam medis di rumah sakit Baptis Kediri, dengan
objek penelitian yang dilaksanakan dirumah sakit baptis Kediri. Jenis penelitian
yang dilakukan adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif
yang berupa wawancara, pengamatan dan pemanfaatan dokumen.
Berdasarkan hasil observasi retensi berkas rekam medis di rumah sakit
baptis kediri, menunjukan bahwa hasil pelaksanaan retensi sudah sesuai dengan
standar operasional prosedur, sesuai peraturan direktur
No.38/Per.Dir/RSBK/VIII.2017. Walaupun dalam pelaksanaan yang sudah sesuai
dengan SOP namun ada beberapa permasalahan yang di temukan diantaranya
kurangnya tenaga SDM khusus untuk pemeliharaan/pengelolaan berkas rekam
medis inaktif, tidak adanya rak pemisah antara berkas rekam medis aktif dan
berkas rekam medis inaktif, waktu yang dibutukan untuk proses retensi kurang
efektif. Berdasarkan beberapa permasalahan tersebut penulis memberikan 3
rekomendasi retensi berkas rekam medis di rumah sakit baptis kediri diantaranya
dengan menambah petugas yang dapat mengelola berkas rekam medis inaktif dan
melakukan sosialisasi agar petugas lebih memahami cara pengelolaan rekam
medis sehingga tidak terjadi kesalahan dalam proses retensi. Selain itu, sebaiknya
petugas filling memilah berkas rekam medis aktif dan inaktif sehingga tidak terjadi
penumpukan berkas rekam medis di rak berkas rekam medis aktif, serta
meningkatkan waktu kerja yang lebih efektif dan efesien sehingga proses retensi
dapat berjalan lancar.
Kata kunci: Retensi, Berkas Rekam Medis, Rumah Sakit
PELAKSANAAN RETENSI BERKAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT BAPTIS KEDIRI
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENULISAN NAMA PASIEN DI TEMPAT PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT BAPTIS BATU
Hadiwiyono, Soraya
ABSTRAK
Standar Operasional Prosedur (SOP) penulisan nama pasien merupakan pedoman tertulis di dalam kebijakan untuk acuan prosedur kerja pelaksanaan penulisan nama pasien oleh petugas pendaftaran pasien rawat jalan di Rumah Sakit Baptis Batu. Tujuan penelitian secara rinci adalah (1) Mengetahui pelaksanaan kebijakan Standar Operasional Prosedur (SOP) penulisan nama pasien oleh petugas pendaftaran pasien rawat jalan di Rumah Sakit Baptis Batu (2) Mengetahui Faktor pelaksanaan kebijakan Standar Operasional Prosedur (SOP) penulisan nama pasien oleh petugas pendaftaran pasien rawat jalan di Rumah Sakit Baptis Batu (3) Mengetahui Faktor yang mempengaruhi pelaksanaan kebijakan Standar Operasional Prosedur (SOP) penulisan nama pasien oleh petugas pendaftaran pasien rawat jalan di Rumah Sakit Baptis Batu. Lokasi penelitian di Rumah Sakit Baptis Batu. Fokus penelitian selama bulan Juli 2019. Metode pengumpulan data meliputi observasi/ pengamatan dan wawancara. Metode analisis data menggunakan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan penulisan nama pasien oleh petugas pendaftaran pasien rawat jalan di Rumah Sakit Baptis Batu telah dilakukan dengan prosedur yang sudah ada.
Kata Kunci: Nama Pasien, Kebijakan, Standar Operasional Prosedur (SOP), Penulisan
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENULISAN NAMA PASIEN DI TEMPAT PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT BAPTIS BATU