Archives Januari 2020

EVALUASI RUANG PENDAFTARAN DAN RAK PENYIMPANAN BERKAS REKAM MEDIS BERDASARKAN ILMU ERGONOMI

EVALUASI RUANG PENDAFTARAN DAN RAK PENYIMPANAN BERKAS REKAM MEDIS BERDASARKAN ILMU ERGONOMI DI PUSKESMAS DR. SOETOMO SURABAYA

Shanti Winda Dahlan, Amir Ali, IGN Truly Mahendra, Era Kartikawati

ABSTRAK

Ergonomi sangat berperan penting dalam membantu sistem kerja tenaga rekam medis dalam setiap pekerjaan yang dilakukan selama bekerja terutama dalam mendesain tempat kerja baik tempat kerja lama maupun tempat kerja baru dirancang seefisien sehingga tenaga rekam medis aman dan nyaman. Berdasarkan hasil observasi awal kondisi rak yang terlalu tinggi sehingga membuat petugas menggunakan alat bantu kursi kecil untuk mengambil dan menyimpan berkas rekam medis, jarak antar rak dengan rak yang lainnya saling berdekatan tidak sesuai standart dengan jarak tersebut membatasi gerak petugas untuk mengambil dan
menyimpan berkas rekam medis, dengan luas ruangan pendaftaran 1480,44 m2. Tujuan penelitian ini adalah merancang tatanan ruang pendaftaran dan rak penyimpanan berkas rekam medis berdasarkan ilmu ergonomi di Puskesmas Dr.Soetomo, jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, penelitian ini mendeskriptifkan tentang suatu keadaan secara objektif. Hasil penelitian ini adalah menghasilkan tinggi rak berkas rekam medis yang ideal dengan menggunakan data antropometri yaitu dengan mengukur tinggi dan lebar bahu petugas rekam medis untuk ukuran rak penyimpanan tinggi 243 cm setelah disesuaikan menjadi 198 cm ,jarak antar rak 40 cm disesuaikan menjadi 80 cm, luas ruangan 1480,44 m2 disesuaikan menjadi 1971,09 m2. Kesimpulan dari penelitian ini menghasilkan luas ruangan berkas rekam medis yang ideal 1971,09 m2 dan untuk rak berkas rekam medis yang ideal disesuai dengan atropometri petugas tinggi 198 cm dengan jarak rak 80 cm.


Kata Kunci: Rak BRM, Evaluasi Ruangan BRM, Ergonomi, Antropometri,

EVALUASI RUANG PENDAFTARAN DAN RAK PENYIMPANAN BERKAS REKAM MEDIS BERDASARKAN ILMU ERGONOMI DI PUSKESMAS DR. SOETOMO SURABAYA

PELAKSANAAN PENGGUNAAN STIKER KHUSUS PADA DOKUMEN REKAM MEDIS DALAM PENYEDIAAN BERKAS REKAM MEDIS

PELAKSANAAN PENGGUNAAN STIKER KHUSUS PADA DOKUMEN REKAM MEDIS DALAM PENYEDIAAN BERKAS REKAM MEDIS DI PUSKESMAS PANDANWANGI MALANG

Suhartinah, Eka Agustiningtiyas

ABSTRAK

Penggunaan stiker khusus dapat mempermudah petugas rekam medis dalam penyediaan berkas, khususnya dokumen rekam medis dengan riwayat penyakit khusus sehingga dapat mencegah penyebaran infeksi di Puskesmas Pandanwangi Malang. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana pelaksanaan penggunaan stiker khusus untuk beberapa penyakit tertentu pada dokumen rekam medis di Puskesmas Pandanwangi Malang dengan beracuan pada Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 382/Menkes/SK/III/2007 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan Lainnya. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Pandanwangi Malang dengan petugas rekam medis sebagai informan. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, stiker khusus diterapkan pada dokumen rekam medis pasien yang memiliki riwayat penyakit yang tergolong dalam klasifikasi penyakit khusus, dan stiker ditempelkan pada bagian sampul dokumen rekam medis pasien, untuk selanjutnya disimpan pada rak yang berbeda dengan dokumen rekam medis lainnya. Manfaat diterapkannya stiker khusus antara lain mempermudah petugas rekam medis dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan yang dimulai dari penyediaan berkas hingga penyimpanan berkas di Puskesmas Pandanwangi Malang. Beberapa faktor penghambat pelaksanaan penggunaan stiker khusus antara lain belum adanya alur dan SOP yang mengatur pelaksanaan penggunaan stiker khusus tersebut, minimnya jumlah stiker khusus serta kurang bagusnya bahan dan desain stiker khusus tersebut. Dengan demikian penulis menyampaikan beberapa saran antara lain; membuat dan menerapkan alur dan SOP yang mengatur tentang pelaksanaan penggunaan stiker khusus pada dokumen rekam medis pasien, menyediakan jumlah stiker khusus lebih banyak, merubah bahan stiker khusus dengan bahan yang memiliki daya rekat lebih kuat serta membuat desain ulang pada stiker khusus tersebut. Kata Kunci: Stiker Khusus, Penyediaan, Dokumen Rekam Medis

ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN RESUME MEDIS DENGAN PEMBERIAN KODE DIAGNOSIS BERDASARKAN INTERNATIONAL CLASSIFICATION OF DISEASES (ICD-10 CM) DI RUMAH SAKIT

ANALISIS FAKTOR FAKTOR KETIDAKLENGKAPAN PENGISIANCATATAN MEDIS PASIEN RAWAT INAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE DIAGRAM FISHBONE

ANALISIS FAKTOR FAKTOR KETIDAKLENGKAPAN PENGISIANCATATAN MEDIS PASIEN RAWAT INAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE DIAGRAM FISHBONE DI RSUD KANJURUHAN

Novi Indahsari, Farah Adiba

ABSTRAK

Unit rekam medis merupakan salah satu penunjang medis yang dibutuhkan pada setiap rumah sakit yang bertanggung jawab dalam pengelolaan dokumen rekam medis. Pelayanan
rekam medis yang baik ditandai dengan lengkapnya isi dokumen rekam medis, ini berarti
pelayanan yang diberikan kepada pasien telah tercapai dan memadai sesuai dengan standar
pelayanan yang diberikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor
ketidaklengkapan pengisian catatan medis pada dokumen rekam medis di RSUD Kanjuruhan.
Pada penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif dengan pendekatan 5M menggunakan
diagram fishbone. Faktor – faktor ketidaklengkapan dokumen rekam medis ditinjau dari 5M
adalah : 1) Identifikasi kelengkapan pengisian catatan medis pada dokumen rekam medis di
RSUD Kanjuruhan Malang belum mencapai standar, hal ini dibuktikan dengan perhitungan
yang diperoleh dari bulan Februari-April 2020 yaitu 42,11%, 57,26%, dan 52,10%. 2)
Identifikasi menggunakan variabel Man, diperoleh hasil dari penelitian yaitu petugas kurang
disiplin dan petugas juga tidak mengerti secara rinci tentang dasar hukum yang mengatur
tentang kelengkapan dokumen rekam medis serta tidak adanya pelatihan untuk petugas
terkait. 3) Identifikasi menggunakan variabel Method, diperoleh hasil dari penelitian yaitu
adanya SPO tetapi belum terealisasi dengan baik , tidak adanya hukuman atau hadiah bagi
petugas yang telah mengisi dokumen rekam medis secara lengkap maupun tidak lengkap. 4)
Identifikasi menggunakan variabel Material, diperoleh hasil dari penelitian adalah tim
pengadaan formulir rekam medis tidak bisa cepat dalam memenuhi kebutuhan formulir jika
sewaktu-waktu habis. 5) Identifikasi menggunakan variabel Machine, diperoleh hasil
penelitian adalah mesin cetak dapat rusak sewaktu-waktu atau tinta habis. 6) Identifikasi
menggunakan variabel Money, diperoleh hasil dari wawancara terhadap petugas tidak
adanya dana pengembangan untuk Sumber Daya Manusia (SDM) misalnya untuk pelatihan
atau seminar yang mencakup tentang ketidaklengkapan dokumen rekam medis di RSUD
Kanjuruhan. Identifikasi menggunakan diagram fishbone, dari faktor 5M yaitu Man, Method,
Material, Machine, Money diperoleh SPO tidak terealisasi dengan baik dikarenakan tim
evaluasi dan monitoring belum maksimal. Saran yang dapat diberikan guna meminimalisir
ketidaklengkapan dokumen rekam medis yaitu perlu adanya kerjasama intensif antar petugas
medis yang terkait dalam pengisian catatan medis pada dokumen rekam medis agar
kelengkapan dokumen rekam medis bisa mencapai standar yang ditentukan dan perlu
meningkatkan kedisiplinan petugas medis dalam mengisi catatan medis.
Kata Kunci: Rekam Medis, Ketidaklengkapan, Diagram Fishbone

ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN RESUME MEDIS DENGAN PEMBERIAN KODE DIAGNOSIS BERDASARKAN INTERNATIONAL CLASSIFICATION OF DISEASES (ICD-10 CM) DI RUMAH SAKIT

ANALISIS KUANTITATIF KELENGKAPAN BERKAS REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP

ANALISIS KUANTITATIF KELENGKAPAN BERKAS REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Femy Anggriyani, Triyo Wicaksono

ABSTRACT

Dalam menghitung kelengkapan berkas kita bisa menggunakan Analisis kuantitatif yang
merupakan telaah atau review bagian isi rekam medis dengan maksud menemukan
kekurangan khususnya yang berkaitan dengan pendokumentasian rekam medis dan
memastikan kelengkapan dan keakuratan penulisan pendokumetasian berkas rekam medis.
Tujuan penelitian untuk mengetahui Kelengkapan Berkas Rekam Medis Pasien Rawat Inap
Bulan Januari – Maret Tahun 2020 di Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang. Jenis
penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Objek penelitian ini
adalah dokumen rekam medis rawat inap sejumlah 60 berkas rekam medis. Teknik
pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan lembar checklist & tabulating. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa persentase kelengkapan dan ketidak lengkapan berkas rekam
medis di RS UMM Malang, dari 60 berkas RM pada bulan Januari sampai Maret 2020 masih
dikatakan belum lengkap dengan persentase 94% dengan ketidak akuratan dan ketidak
lengkapan sebesar 6%. Dengan prosentase tertinggi pada komponen identitas pasien dan
autentifikasi pasien yaitu 100%, sedangkan persentase terendah pada komponen kelengkapan
laporan dan review catatan yang baik yaitu 88%. Pengisian berkas rekam medis pasien di
Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang dipengaruhi oleh banyaknya coretan pada
hasil pemeriksaan pasien pada lembar catatan perkembangan. Maka dari itu perlu
mengadakan sosialisasi kepada seluruh petugas baik dokter, perawat, dan petugas medis
lainnya agar sebaiknya dalam pengisian dilakukan dengan teliti agar tidak ada lagi penulisan
yang dicoret dan formulir yang kosong.
Kata Kunci: Rekam Medis, Analisis Kuantitatif

ANALISIS KUANTITATIF KELENGKAPAN BERKAS REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

EVALUASI PELAKSANAAN TRACER DALAM RANGKA MEMINIMALISIR TERJADINYA MISSFILE

EVALUASI PELAKSANAAN TRACER DALAM RANGKA MEMINIMALISIR TERJADINYA MISSFILE RUMAH SAKIT UMUM BUNDA WARU SIDOARJO

Galih Ar Rosyid, Amir Ali, Winarti, Martina Ratna P.L

ABSTRAK

Ketersediaan berkas rekam medis secara cepat dan tepat pada saat dibutuhkan akan
sangat membantu mutu pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien. Berdasarkan
observasi awal yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Bunda Waru Sidoarjo peneliti masih
menemukan adanya berkas rekam medis yang tidak berada pada rak penyimpanan/missfile
sebesar 10,3%, kerena tidak digunakannya tracer sebagai pengganti berkas keluar rak
penyimpanan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengevaluasi pelaksanaan tracer dalam
rangka meminimalisir terjadinya missfile di Rumah Sakit Umum Bunda Waru Sidoarjo. Jenis
penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian deskiptif. Rancangan penelitian ini
menggunakan metode observasional dengan cross sectional yang mengidentifikasi tingkat
pelaksanaan tracer. Penelitian dilaksanakan mulai dari bulan Maret sampai dengan April
2020, dan bertempat di Rumah Sakit Umum Bunda Waru Sidoarjo. Populasi penelitiannya
adalah BRM yang missfile atau tidak ditemukan pada saat pencarian BRM di bagian
penyimpanan atau filling, pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan Purposive
Sampling. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan wawancara,
metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Metode
penyajian data peneliti dilakukan melalui bentuk tabel dan narasi. Hasil evaluasi pelaksanaan
SPO tracer dilaksanakan dengan rata-rata presentase 45,6% dan hasil evaluasi penggunaan
tracer belum berjalan 100% dengan rata-rata 72% tidak menggunakan tracer dan 28%
menggunakan tracer. Dalam pelaksanaan SPO tracer belum berjalan dengan baik meskipun
ada SPO tracer. Faktor-faktor penyebab terjadinya missfile adalah tidak disiplinnya petugas
rekam medis dalam menggunakan tracer. Penggunaan tracer yang tidak maksimal
diakibatkan karena kurangnya sosialisasi pada petugas rekam medis.
Kata Kunci: Penyimpanan, Tracer, Missfile, SPO Tracer, Filling

EVALUASI PELAKSANAAN TRACER DALAM RANGKA MEMINIMALISIR TERJADINYA MISSFILE RUMAH SAKIT UMUM BUNDA WARU SIDOARJO

ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN RESUME MEDIS DENGAN PEMBERIAN KODE DIAGNOSIS ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN RESUME MEDIS DENGAN PEMBERIAN KODE DIAGNOSIS BERDASARKAN INTERNATIONAL CLASSIFICATION OF DISEASES (ICD-10 CM) DI RUMAH SAKIT (ICD-10 CM) DI RUMAH SAKIT

ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN RESUME MEDIS DENGAN PEMBERIAN KODE DIAGNOSIS BERDASARKAN INTERNATIONAL CLASSIFICATION OF DISEASES (ICD-10 CM) DI RUMAH SAKIT

Rio Hardiatma, Ervita Nindy

ABSTRAK

Kelengkapan resume medis merupakan catatan yang mencerminkan segala informasi yang menyangkut pasien yang dapat dijadikan sebagai dasar untuk melakukan pelayanan yang selanjutnya. Petugas rekam medis sebagai seorang pemberi kode (coder), sesuai dengan kompetensinya bertanggung jawab atas keakuratan kode dari suatu diagnose yang sudah ditetapkan oleh tenaga medis/ dokter. Maka resume medis dan pemberian kode harus diisi dengan lengkap. Jenis penelitian ini menggunakan metode deksriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampel acak sederhana. Pada resume medis dokuemen rawat inap di Rumah Sakit Islam Aisyiyah Malang sebanyak 81 dokumen rekam medis. Hasil penelitian menunjukan bahwa kelengkapan formulir resume medis dan pemberian kode diagnose pada dokumen rekam medis rawat inap, untuk item (Nomor Rm,

Nama, Tanggal Lahir, Jenis Kelamin, Pembetulan Kesalahan dan Tidak Kosong) prosentase yang diperoleh adalah 100% yang berarti dari 81 berkas rekam medis terisi semua dengan kata lain Rumah Sakit Islam Aisyiyah Malang telah melakukan pengisian berkas resume medis sesuai dengan standar operassional prosedur (SOP). Tetapi untuk item Tanggal Keluar, Indikasi Dirawat/ Diagnose Awal, Operasi/Tindakan Operasi, Nama Terang Dokter Dan Tanda Tangan DPJP, Item Waktu Dan Tanggal, Item Keterbacaan, prosentase kelengkapanya berkisar antara 85-96 % yang berarti masih ada formulir resume medis dan pemberian kode diagnose yang belum lengkap. Berdasarkan kesimpulan diatas maka di kemukakan saran sebagai berikut: diperlukan sosialisasi terkait SOP pengisian resume medis dan pemberian kode diagnosis secara optimal. Kata Kunci: Resume Medis, Pemberian Kode Diagnosis, Kelengkapan

ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN RESUME MEDIS DENGAN PEMBERIAN KODE DIAGNOSIS BERDASARKAN INTERNATIONAL CLASSIFICATION OF DISEASES (ICD-10 CM) DI RUMAH SAKIT