ABSTRAK
Pelayanan Kesehatan Nasional merupakan suatu sistem pelayanan yang
bertujuan untuk meningkatkan derjat kesehatan masyarakat secara optimal.
Untuk dapat mewujudkan suatu pelayanan kesehatan yang optimal diperlukan
system pelayanan yang mengatur tentang prosedur pelayanan, baik dari bidang
medis maupun non medis atau administrasi. Penelitian ini bertujuan mengetahui
nilai kepuasan pasien terhadap pelayanan di Puskesmas Pandanwangi
menggunakan metode penelitian Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM). Jenis
penelitian studi kasus dengan metode jenis analisis kuantitatif. Responden
penelitian adalah Pasien rawat jalan yang berjumlah 150 orang responden.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara pembagian quisioner yang terdiri dari
14 pertanyaan yang sudah tertera dalam Ilmu Kesehatan Masyrakat (IKM). Hasil
penelitian menunjukkan pelayanan di Puskesmas Pandanwangi ada pada
kategori B dengan nilai interval Ilmu Kesehatan Masyarakat 75,75. Maka dari itu
sebaiknya pihak Puskesmas Pandanwangi mempertahankan pelayanan yang
sudah memuaskan ini.
Kata kunci: Kepuasan Pasien, Mutu Pelayanan, Ilmu Kesehatan Masyrakat (IKM).
ANALISIS WAKTU PENGEMBALIAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT JALAN
ABSTRAK
Kegiatan PKL (Praktek Kerja Lapangan) yang dilakukan mahasiswa D3 RMIK memberikan informasi terkait masalah-masalah yang ada di Puskesmas Pakis. Masalah utama yang ada di Puskesmas Pakis adalah masalah penyimpanan berkas rekam medis yang tidak teratur dan tidak sesuai pada tempatnya. Untuk mengatasi masalah tersebut, tim PKM (Pengabdian Kepada Masyarakat) melakukan beberapa kegiatan mulai dari pelatihan dan pendampingan untuk mengatasi masalah yang ada di Puskesmas Pakis. Kegiatan tersebut dilakukan mulai tanggal 2 September 2018 s/d 30 September 2018. Kegiatan yang dilakukan meliputi pelatihan tentang retensi berkas rekam medis untuk mengefisienkan berkas rekam medis in-aktif. Setelah itu tim juga melakukan pendampingan dalam menerapkan sistem penyimpanan dan pelaksanaan retensi tersebut. Dengan adanya pelatihan dan pendampingan ini, pegawai bagian BRM memiliki pemahaman tentang cara mengatur penyimpanan berkas rekam medis dan melakukan retensi berkas in-aktif setiap 2 tahun sekali. Kata Kunci : Berkas Rekam Medis, Puskesmas, Retensi, Penyimpanan
ABSTRACT
PKL activities (Field Work Practices) conducted by RMIK D3 students provide information regarding the problems that exist in Pakis Health Center. The main problem that exists in Pakis Health Center is the problem of storing medical record files that are irregular and inappropriate in its place. To overcome this problem, the PKM (Community Service) team conducted several activities ranging from training and mentoring to overcoming problems in Pakis Health Center. The activity was carried out from September 2, 2018 to September 30, 2018. The activities carried out included training on retention of medical record files to streamline in-active medical record files. After that the team also provided assistance in implementing the storage and implementation of the retention system. With this training and mentoring, BRM employees have an understanding of how to manage the storage of medical records and retention of active files every 2 years. Keywords: Medical Record File, Puskesmas, Retention, Storage
ABSTRAK
Kartu Induk Berobat (KIB) merupakan “perangkat” kesehatan yang dapat
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Terutama untuk bagian Tempat
Pendaftaran Pasien (TPP) Kartu ini akan dapat berpengaruh terhadap kinerja
petugas pendaftaran dalam melayani masyarakat. Keberadaan KIB akan
mempermudah petugas dalam mendata pasien yang ingin berobat. Namun di
Puskesmas Ngajum ternyata ditemukan fakta bahwa kesadaran pasien terhadap
pentingnya membawa KIB ketika berobat masih sangat rendah. Hal ini
berpengaruh terhadap pelayanan kesehatan di Puskesmas terutama dibagian
pendaftaran pasien yang menjadi lambat. Karena melihat masalah tersebut, tim
pengabdian kepada masyarakat STIA Malang melakukan beberapa kegiatan
untuk mengatasi masalah di Puskesmas Ngajum yang meliputi mendesain ulang
KIB, membuat banner tentang pentingnya KIB, dan penyuluhan kepada
masyarakat tentang fungsi dan manfaat KIB ketika berobat. Kegiatan yang
dilakukan berhasil meningkatkan prasentase kesadaran masyarakat terhadap
pentingnya KIB yang awalnya hanya 4% menjadi 56%.
Kata Kunci : Kartu Induk Berobat, Kualitas, Pelayanan Kesehatan
ABSTRACT
The Master Medication Card (KIB) is a “tool” of health that can improve the
quality of health services. Especially for the Patient Registration Place (TPP)
section this card will be able to influence the performance of registration officers
in serving the community. The existence of MNH will make it easier for officers
to record patients who want treatment. However, in the Ngajum Health Center,
it was found that the patient’s awareness of the importance of carrying the KIB
when treatment was still very low. This has an effect on health services in
Puskesmas, especially in the registration section of patients who are slow.
Because of seeing the problem, the community service team of STIA Malang
carried out several activities to overcome the problem at the Ngajum Health
Center which included redesigning the MNH, making banners about the
importance of MNH, and educating the public about the functions and benefits
of MNH when treatment. The activities carried out succeeded in increasing the
percentage of public awareness of the importance of MNH which initially only
4% to 56%.
Keyword: Medication Main Card, Quality, Health Services
Peningkatan Kinerja Bagian Penyimpanan Dokumen Rekam Medis Melalui Rancangan Tracer (Outguide) di Puskesmas Gribig Kota Malang
Ali Hanafiah, Ach. Choirul
ABSTRAK
Pada bagian penyimpanan dokumen rekam medis atau filling di Puskesmas Gribig Malang belum menggunakan petunjuk keluar atau tracer (OUTGUIDE), yaitu pengganti petunjuk keluar dokumen rekam medis yang akan ada peminjaman atau pengembalian dokumen rekam medis dari ruang penyimpanan. Kegiatan pengabdian yang dilakukan di Puskesmas Gribig, bertujuan untuk mengatasi masalah penyimpanan berkas rekam medis.Tim akan merancang tracer sekaligus melakukan workshop untuk melatih pegawai bagian rekam medis. Setelah itu tim juga melaksanakan pendampingan untuk mengawal penerapan tracer dalam pengolahan berkas rekam medis. Dengan perencanaan petunjuk keluar atau tracer tersebut maka dibuatkan prosedur penggunaan petunjuk keluar dokumen rekam medis . Perlu adanya petunjuk keluar atau tracer untuk memudahkan pencarian dokumen rekam medis pasien,karena tracer merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi pada tempat penyimpanan rekam medis atau filling. Kegiatan pengabdian berjalan dengan baik, yang ditandai dengan peningkatan kinerja bagian berkas rekam medis. Kata Kunci : Tracer, Berkas Rekam Medis, Puskesmas>
ABSTRACT
In the storage section of the medical record document or filling at the Gribig Malang Community Health Center, it has not used the exit or tracer (OUTGUIDE) instructions, which are substitutes for instructions out of the medical record document that will borrow or return medical record documents from the storage room. The service activities carried out at the Gribig Community Health Center aim to solve the problem of storing medical record files. The team will design a tracer as well as conduct workshops to train employees in the medical record department. After that the team also provided assistance to oversee the implementation of tracer in processing medical record files. By planning the exit or tracer instructions, a procedure for using medical records documents is issued. There needs to be an exit guide or tracer to facilitate the search for a patient’s medical record document, because tracer is a requirement that must be met in the place of storage of medical records or filling. The service activities went well, which was marked by an increase in the performance of the medical record file section. Keywords: Tracer, Medical Record File, Health Centers
Peningkatan Kinerja Bagian Penyimpanan Dokumen Rekam Medis Melalui Rancangan Tracer (Outguide) di Puskesmas Gribig Kota Malang
Optimalisasi Pengelolaan Berkas Rekam Medis dalam Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Dau Kabupaten Malang
Hadiwiyono, Farah Adiba
ABSTRAK
PUSKESMAS adalah lembaga kesehatan pemerintah yang berfungsi untuk menjaga kesehatan masyarakat agar tetap terjaga. Berdasarkan hasil idetntifikasi masalah yang dilakukan tim pengabdian masyarakat, di Puskesmas Dau terdapat beberapa masalah yang muncul, antara lain : a) masalah file yang hilang (Missfile), b) masalah penomoran berkas rekam medis, dan c) masalah ketidak lengkapan penulisan formulir rekam medis. Untuk mengatasi masalah tersebut, tim merancang kegitan mulai dari tahap identifikasi masalah sampai pada pendampingan. Kegiatan ini dilakukan selama 3 bulan (Maret-April 2018) mulai dari perancangan sistem penyimpanan dan penomoran berkas rekam medis, pelatihan penerapan sistem penomoran Straight Numerical Filing System dan Analisis Kualitatif kelengkapan berkas rekam medis, sampai pada pendampingan yang 22 JPkemas Vol. 1 No. 1 Juli , Tahun 2019 dilakukan agar implementasi materi yang diberikan dalam pelatihan dapat berjalan sesuai harapan. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan tim, disimpulkan bahwa kegitan yang dilakukan dapat berjalan dengan baik. Masalah-masalah yang sebelumnya ditemukan sudah berhasil diatasi dan pelayanan kesehatan di Puskesmas Dau menjadi lebih optimal. Kata Kunci : Penyimpanan Berkas Rekam Medis, Penomoran, Puskesmas, Kesehatan
ABSTRACT
PUSKESMAS is a government health institution that functions to maintain public health in order to stay awake. Based on the results of the problem identification made by the community service team, in the Puskesmas Dau there are several problems that arise, including: a) Missing file problems, b) numbering problems in medical record files, and c) problems with incomplete medical record form writing . To overcome this problem, the team designed activities starting from the problem identification stage to mentoring. This activity was carried out for 3 months (March-April 2018) starting from the design of the medical record file numbering and storage system, training on the implementation of the Straight Numerical Filing System numbering system and Qualitative Analysis of the completeness of the medical record file, to assisting the implementation of the material provided in training can go as expected. Based on the results of the analysis conducted by the team, it was concluded that the activities carried out could run well. The problems previously found have been successfully addressed and health services at the Dau Health Center have become more optimal. Keywords : Medical Record File Storage, Numbering, Health Center, Health
ABSTRAK
Pelayanan Kesehatan Nasional merupakan suatu sistem pelayanan yang bertujuan untuk meningkatkan derjat kesehatan masyarakat secara optimal.
Untuk dapat mewujudkan suatu pelayanan kesehatan yang optimal diperlukan system pelayanan yang mengatur tentang prosedur pelayanan, baik dari bidang medis maupun non medis atau administrasi. Penelitian ini bertujuan mengetahui nilai kepuasan pasien terhadap pelayanan di Puskesmas Pandanwangi menggunakan metode penelitian Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM). Jenis penelitian studi kasus dengan metode jenis analisis kuantitatif. Responden penelitian adalah Pasien rawat jalan yang berjumlah 150 orang responden. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pembagian quisioner yang terdiri dari 14 pertanyaan yang sudah tertera dalam Ilmu Kesehatan Masyrakat (IKM). Hasil penelitian menunjukkan pelayanan di Puskesmas Pandanwangi ada pada kategori B dengan nilai interval Ilmu Kesehatan Masyarakat 75,75. Maka dari itu sebaiknya pihak Puskesmas Pandanwangi mempertahankan pelayanan yang sudah memuaskan ini.
Kata kunci: Kepuasan Pasien, Mutu Pelayanan, Ilmu Kesehatan Masyrakat (IKM).
ABSTRAK
Ketepatan waktu dalam kegiatan pendaftaran pasien merupakan salah satu tolak
ukur utama terhadap kualitas pelayanan di rumah sakit. Dalam kegiatan pendaftaran
pasien sendiri ada tahapan entry data yang sering menjadi penghambat dalam
kegiatan pendaftaran pasien. Karena itu peneliti akan mengkaji ketepatan waktu di
RSUD Kanjuruan Kabupaten Malang apakah sudah sesuai dengan SOP atau belum.
Metode penelitian yang dilakukan adalah kuantitatif untuk menghitung ketepatan
waktu dalam proses pendaftaran pasien. Berdasarkan hasil penelitian sebanyak 80%
kegiatan pendaftaran masih belum sesuai dengan SOP yakni tidak lebih dari 3,5 menit.
Sehingga kualitas pendaftaran pasien baru di RSUD Kanjuruan Kabupaten Malang
masih sangat rendah. Untuk mengatasi hal tersebut, perlu adanya pelatihan terkait
pengetikan menggunakan 10 jari di RSUD Kanjuruan Kabupaten Malang.
Kata Kunci : Ketepatan Waktu, SOP, Pendaftaran Pasien, Rumah Sakit
ABSTRACT
Timeliness in patient registration activities is one of the main benchmarks for the
quality of service in the hospital. In the patient registration activity itself there is a data
entry stage which is often an obstacle in the patient registration activity. Therefore,
researchers will examine the timeliness in Malang District Kanjuruan Hospital
whether it is in accordance with the SOP or not. The research method used is
quantitative to calculate the timeliness in the patient registration process. Based on the
results of the study as much as 80% of registration activities are still not in accordance
with the SOP which is no more than 3.5 minutes. So that the quality of the registration
of new patients in Malang District Kanjuruan Hospital is still very low. To overcome
this, there needs to be training related to typing using 10 fingers at the Kanjuruan
Regional Hospital in Malang Regency.
Key words: Timeliness, SOP, Patient Registration, Hospita
ABSTRAK
Modal psikologis yang tinggi dari perawat akan mempengaruhi work engagement dan berdampak pada kinerja perawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
modal psikologis terhadap work engagement dan kinerja perawat di Instalasi Rawat Inap RS.
Ibnu Sina Makassar. Penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional study. Pengumpulan data dengan wawancara menggunakan kuesioner.
Dalam penelitian ini adalah sampel penelitian adalah semua perawat di Instalasi Rawat Inap RS. Ibnu Sina sebanyak 107 orang. Data dianalisis menggunakan uji Chi-Square dan uji regresi
linear berganda untuk melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa efikasi diri tidak memiliki pengaruh terhadap work engagement dimana nilai signifikansi (p) 0,856 > 0,05 dan nilai koefisien regresinya adalah -0,017 (negatif). Harapan tidak memiliki pengaruh terhadap work engagement dimana nilai signifikansi (p) 0,227 > 0,05 dan nilai koefisien regresinya adalah 0.112 (positif). Optimisme memiliki pengaruh terhadap work engagement dimana nilai signifikansi (p) 0,00> 0,05 dan nilai koefisien regresinya adalah 0.367 (positif). Resiliensi memiliki pengaruh terhadap work engagement dimana nilai signifikansi (p) 0,004 > 0,05 dan nilai koefisien regresinya adalah 0.295(positif). Efikasi diri tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja perawat dimana nilai signifikansi (p) 0,711 > 0,05 dan nilai koefisien regresinya adalah -0.033 (negatif). Harapan
memiliki pengaruh terhadap kinerja perawat dimana nilai signifikansi (p) 0,004 < 0,05 dan
nilai koefisien regresinya adalah 0,292 (positif). Optimisme memiliki pengaruh terhadap
kinerja perawat dimana nilai signifikansi (p) 0,046 < 0,05 dan nilai koefisien regresinya adalah
0,180 (positif). Resiliensi memiliki pengaruh terhadap kinerja perawat dimana nilai
signifikansi (p) 0,00< 0,05 dan nilai koefisien regresinya adalah 0,352 (positif). Secara simultan efikasi diri, harapan, resiliensi dan optimisme memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
work engagement (p) 0.00 < 0,05 dan besar kontribusi pengaruh (R. square) dari keempat
variabel tersebut terhadap work engagement adalah sebesar 0.413 (41,3%). Work engagement
memiliki pengaruh terhadap kinerja perawat dimana nilai signifikansi (p) 0,00> 0,05 dan nilai koefisien regresinya adalah 0.541 (positif), serta besar kontribusi pengaruh (R. square) adalah 0.293 (29,3%).
Kata Kunci : Modal Psikologis, Work Engagement, Kinerja Perawat
ABSTRAK
Pelayanan kesehatan puskesmas adalah bagian salah satu hal yang sangat penting dalam menunjang kesehatan masyarakat. Hal ini dikarenakan puskesmas merupakan lembaga kesehatan yang dekat dengan masyarakat di segala lapisan. Karena itu penting untuk meningkatkan kinerja pelayanan kesehatan di puskesmas. Berdasarkan hasil identifikasi masalah yang dilakukan tim pengabdian masyarakat, di puskesmas Bareng Kota Malang masih terdapat beberapa masalah. Mulai dari tidak tersedianya outguide dan SDM yang kurang memahami pentingnya outguide terutama dalam pengelolaan berkas rekam medis pasien. Melihat masalah tersebut, tim mulai membuat beberapa solusi untuk mengatasi masalah di puskesmas Bareng Kota Malang. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 1 Oktober s/d 31 Oktober tahun 2017 mulai dari perancangan outguide, pelatihan penerapan outguide, sampai pada pendampingan yang dilakukan agar implementasi outguide dapat berjalan sesuai harapan. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan tim, disimpulkan bahwa kegitan yang dilakukan dapat berjalan dengan baik. Masalah-masalah yang sebelumnya ditemukan sudah berhasil diatasi, terutama untuk bagian rekam medis yang dapat mengimplementasikan outguide yang dirancang dengan baik sehingga pelayanan kesehatan yang diberikan Puskesmas Bareng Kota Malang dapat meningkat. Kata Kunci : Outguide, Berkas Rekam Medis, Puskesmas, Kesehatan
ABSTRACT
Health service health centers are part of one of the things that is very important in supporting public health. This is because health centers are medical institutions closer to the people in all walks of life. It is therefore important to improve the performance of health services in health centers. Based on the results idetntifikasi problems that do community service team, in the clinic Together Malang there are still some problems. Starting from the unavailability of human resources less outguide and understand the importance of outguide especially in the management of the patient’s medical record file. Seeing the problem, the team began to create some solutions to solve problems in health centers Bareng Malang. This activity is carried out for 1 months at 1 October till 31 October 2017 from design outguide, outguide deployment training, until the mentoring is done so that implementation can outguide run as expected. Based on the analysis made by the team, it was concluded that the activity carried out can be run well. The problems previously found has been corrected and HR employees, especially the medical record can implement outguide designed so that the health care provided Bareng health centers Malang can be increased. JPKEMAS STIA MALANG TAHUN 2019 2 Keywords: Outguide, File Medical Records, Health Center, Health
ABSTRAK
Rekam medis yang lengkap adalah jika terisinya data identifikasi pasien,
pelaporan penting, autentikasi dan menggunakan tata cara pendokumentasian
yang baik. Rekam medis yang harus tersedia disuatu sarana pelayanan kesehatan,
harus memuat seluruh informasi yang berkaitan dengan pelayanan yang telah
diberikan kepada pasien. Kelengkapan rekam medis ini penting bagi pasien,
medis, proses hukum, dan asuransi kesehatan. Sudah menjadi tanggung jawab
dokter dalam menjalankan praktik kedokteran wajib membuat rekam medis.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses keterisian formulir dan
memberikan gambaran tentang pentingnya desain formulir dalam memberikan
informasi untuk setiap itemnya pada formulir rekam medis rawat inap di RSUD
Kanjuruhan. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif, data yang diambil dari unit
rekam medis RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang dibagian Penyimpanan
Dokumen Rekam Medis (Filling). data yang dikumpulkan berasal dari dokumen
rekam medis rawat inap, kemudian dilakukan identifikasi perhitungan prosentase
kelengkapan dan ketidaklengkapan lembar formulir rekam medis rawat inap.
Data disajikan dalam bentuk tabel untuk menilai tingkat kelengkapan keterisian
formulir rekam medis rawat inap di RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang. Dari
hasil penelitian, Prosentase Kelengkapan Angka Ketidak Lengkapan Pengisian
Catatan Medis (KLPCM) di RSUD Kanjurhan Kabupaten Malang pada bulan
Maret – Mei 2019, mulai dari Nama Pasien, diagnosa pasien sampai dengandia
tanda tangan dokter dan nama dokter cenderung belum lengkap. Hal ini dapat
dilihat pada Prosentase kelengkapan setiap itemnya. Rekam Medis yang kurang
lengkap pada setiap ruangan dan setiap item mencapai 84,57% pada bulan Maret,
83,59% pada bulan April, 45,13% pada bulan Mei 2019 dan hanya beberapa persen
DRM yang lengkap. Jelas menunjukkan kalau tingkat prosentase kelengkapannya
belum mencapai target 100% lengkap.
ABSTRACT
A complete medical record is if the patient identification data is filled in,
important reporting, authentication and using good documentation procedures.
Medical records that must be available in a health service facility must contain all
information relating to the services that have been provided to patients.
Completeness of the medical record is important for patients, medical, legal
proceedings, and health insurance. Has become the responsibility of the doctor in
carrying out medical practice must make a medical record. The purpose of this
study was to determine the process of completing forms and provide an overview
of the importance of form design in providing information for each item on the
inpatient medical record form at Kanjuruhan Regional Hospital. This type of
research is descriptive in nature, data taken from the medical record unit of
Kanjuruhan Regional Hospital Malang, in the Medical Records Document Storage
(Filling) section. The data collected is derived from inpatient medical record
documents, then identification of the percentage of completeness and
incompleteness of the inpatient medical record form is identified. Data is presented
in tabular form to assess the level of completeness of inpatient medical record
forms at the Kanjuruhan District Hospital in Malang. From the results of the study,
the Percentage of Completeness Filled in Medical Records (KLPCM) in Kanjurhan
District Hospital Malang in March – May 2019, starting from the patient’s name,
the patient’s diagnosis up to the doctor’s signature and the doctor’s name tends to
be incomplete. This can be seen in the percentage of completeness of each item.
Medical records are incomplete in each room and each item reach 84.57% in March,
83.59% in April, 45.13% in May 2019 and only a few percent form are complete. It
clearly shows that the level of completeness has not yet reached the 100% complete
target.
Keywords: Incompletness, Form, Medical Record,Inpatient, SNARS
Accreditation.